Arman and Mylene will inevitably know concerning this magic formula affair, and shortly plenty of, all another tricks drop like bombs, including Arman and Belle's true identities.
72. Sesungguhnya Kami telah memberikan amanat dan tanggung jawab untuk melakukan ketaatan juga kehendak kepada langit, bumi dan gunung-gunung.. Kami meminta mereka untuk melaksanakan dan menjaga amanah itu, dan mereka khawatir untuk tidak bisa mengemban amanah itu.
Langit dengan segala keindahan dan misterinya telah menjadi sumber inspirasi tak terbatas bagi manusia.
Surat Al-Ahzab ayat 72: Allah memuliakan urusan amanah yang ia merupakan kebebasan dalam pilihan dalam menaati perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan antara menjadi seorang yang beriman atau kafir, kemudian Allah menjadikan balasan dan adzab berdasarkan pilihannya; Karena sebab agungnya amanah ini, Allah menawarkan kepada makhluk-Nya; Yaitu langit dan bumi serta gunung; memberikan pilihan dengan tanpa mewajibkan; Maka para makluk tadi menolak semuanya untuk membawa amanh ini, mereka berharap untuk pasrah tanpa memilih; Karena sebab mereka takut tidak menjalankannya sebagaimana perintah Allah; Adapun manusia yang lemah mereka menerima amanah ini; Karena sebab mereka dzalim bagi diri mereka, bodoh secara tabiat dalam mengemban amanah.
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat beban syariat berupa perintah dan larangan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan lalu mereka menolak untuk memikulnya dan mereka takut terhadapnya mereka takut atas kesudahan dalam memikulnya Lalu amanat itu dipikul oleh manusia.
The Qur'an with each of the words and sentences in it often presents beginning to the double which means. In accordance Using the standpoint, the strategy made use of is the interpreter or reader. One of the terms reviewed is sulthan, since the word consists of variants in indicating based on the syntax from the sentence right before and following as well as context that accompanies it. As a result, this review reveals the that means from the phrase sulthan within the verse Q.S. Ar-Rahman (55): 33. The theoretical strategy made use of is the theory of ma'na cum maghza which was pioneered by Sahiron Syamsuddin to be a hermeneutic lighter at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. With the description-Examination Assessment approach and also the Key supply in the shape on the interpretation in the term sultan from a variety of publications of interpretation and likewise the Qur'an itself. Then secondary sources in the form of reports connected to the theme of discussion, possibly in the shape of journals, books, etc. The final results of the examine are 1st, this verse is utilized as being a reference resource to the science of astronomy to discover the universe, as it expresses the invitation to penetrate the heavens as well as earth. Second, the word sulthan in Surah Ar-Rahman verse 33 describes the facility and power of Allah more than his supervision of individuals and jinn. Third, in depth the Qur'an by means of Surah Ar-Rahman verse 33 can be a evidence of Allah's energy.
Allah lalu mengarahkan perhatian manusia agar memperhatikan kekuasaan-Nya dalam menciptakan waktu malam dan siang. Dan dia-lah, yang telah menciptakan malam untuk istirahat, dan siang untuk mencari penghidupan; dan Allah telah menciptakan matahari yang bersinar di waktu siang dan bulan yang bercahaya di waktu malam. Masing-masing beredar pada garis edarnya dengan setia, patuh dan tunduk kepada hukum alam ciptaan Allah.
Dalam konteks ini, gagasan “langit tujuh lapis” dapat memberikan perspektif baru: langit33 bonus bahwa di balik luasnya alam semesta, ada kebesaran Allah yang menanti untuk ditemukan.
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya beredar pada tempat beredar yang khusus untuknya tanpa melewatinya
, Imam Zamakhsyari menyebutkan bahwa langit ini meliputi segala sesuatu yang ada di atas bumi, termasuk benda-benda langit yang kita saksikan setiap hari.
32-33. “Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap,” bagi bumi yang kalian berada di atasnya “yang terpelihara,” dari kerobohan, "Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah.
اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Teks ini menunjukkan bagaimana Ibn Ajibah memetaforakan perjalanan spiritual sebagai pendakian ke “langit-langit” maqam, hingga mencapai makrifat, yang merupakan puncak dari perjalanan spiritual seseorang.
Semua perkara ini bila direnungi oleh seseorang yang cerdas dan memandangnya dengan cermat, niscaya dia akan yakin dengan seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan apa pun bahwasanya Allah –lah yang mengaturnya berdasarkan ketentuan-ketentuan waktu pada tempo yang sudah dicanangkan sampai batas akhir yang pasti.